Warta Kota
KMP Bahuga Jaya
TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com- Informasi terakhir
dari kecelakaan kapal Bahuga Jaya diperoleh keterangan 161 orang
ditemukan, delapan di antaranya meninggal dunia. Satu korban meninggal
di antaranya bayi.
Prasetyo utama Direktur Utama PT ASDP kepada Radio Elshinta
menyebutkan, para korban dievakuasi menggunakan sejumlah kapal ferry
reguler dan tugboat yang ada. Di antaranya KMP Cathlyn menyelamatkan 70
orang, KMP Serahu menyelamatkan 38 orang, KMP Bontang menyelamatkan 20
orang, KMP Rajabasah mengevakuasi 23 korban, 1 di antaranya meninggal.
KMP Nusa Agung menevakuasi 1 bayi yang meninggal, dan KMP Windu Karsa
mengevakuasi 161 korban, tiga di antaranya meninggal, dan sebuah kapal
tunda (tugboat) mengevakuasi.
Semua korban selamat maupun
meninggal akan dibawa ke RS Kalianda. Sedangkan informasi mengenai
korban bisa didapat dengan menghubungi Pelabuhan Merak maupun Pelabuhan
Bakauhen.
Sebelumnya, kapal-kapal roll on-roll off atau lazim
disebut kapal feri yang berada di perairan Selat Sunda, sekitar 4 mil
dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, membantu mengevakuasi para penumpang
KM Bahuga Jaya yang tenggelam setelah tertabrak tanker pada Rabu
(26/9/2012) subuh.
"Kapal-kapal yang ikut mengevakuasi antara lain
Jatra I, Jatra II, Munic, Bontang, dan Geulis Rawuh. Evakuasi ke
Bakauheni karena lokasinya lebih dekat ke sana," kata Humas PT Indonesia
Ferry Cabang Merak Mario Sardadi ketika dihubungi dari Jakarta, pagi
ini.
Mario menuturkan, KM Bahuga Jaya tersebut bertolak dari
Pelabuhan Penyeberangan Merak, Kota Cilegon pada Rabu dini hari, sekitar
pukul 03.00. Tabrakan kapal ro-ro dengan tanker di perairan dekat
Pelabuhan Bakauheni sekitar pukul 04.48.
"Ditabrak sekitar pukul
04.48 dan pada pukul 05.30 kami mendapat informasi kapal KM Bahuga Jaya
tersebut sudah miring," kata Mario. Penumpang pejalan kaki di KM Bahuga
Jaya 12 orang, adapun jumlah penumpang yang berada di dalam kendaraan
yang diangkut di kapal tersebut belum dipastikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar