PENDAHULUAN
Kepemimpinan atau
leadership adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar
bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dengan demikian kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting
dalam manajemen, bahkan dapat dinyatakan, kepemimpinan adalah inti dari
managemen.
Di dalam kenyataan,
tidak semua orang yang menduduki jabatan pemimpin memiliki kemampuan untuk
memimpin atau memiliki ‘kepemimpinan’, sebaliknya banyak orang yang memiliki
bakat kepemimpinan tetapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk menjadi
pemimpin dalam arti yang sebenarnya. Sedang pengertian ‘kepala’ menunjukan segi
formal dari jabatan pemimpin saja, maksudnya secara yuridis-formal setiap orang
dapat saja diangkat mengepalai sesuatu usaha atau bagian (berdasarkan surat
keputusan atau surat pengangkatan), walaupun belum tentu orang yang
bersangkutan mampu menggerakan mempengaruhi dan membimbing bawahannya serta
(memimpin) memiliki kemampuan melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan.
PEMBAHASAN
PERSYARATAN PEMIMPIN
Karena seorang pemimpin
bertugas menggerakan orang-orang yang dipimpinnya, maka sudah barang tentu ia
harus memiliki sifat-sifat yang lebih dari orang-orang yang dipimpinnya.
Banyaknya sifat-sifat ideal yang dituntut bagi seorang pemimpin berbeda-beda
menurut bidang kegiatan, jenis atau tipe kepemimpinan, tingkatan dan bahkan
juga latar belakang budaya dan kebangsaan. Untuk memperoleh perbandingan yang
luas berikut ini akan diuraikan sifat-sifat atau syarat-syarat kepemimpinan
yang diajukan oleh beberapa ahli, pemuka masyarakat, dan bahkan berdasarkan
tradisi masyarakat tertentu.
Menurut Dr. Roeslan
Abdulgani seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dalam 3 hal dari
orang-orang yang dipimpinnya :
-
Kelebihan dalam bidang ratio.
Artinya seseorang
pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan asas organisasi yang
dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan
organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang
yang dipimpin ke arah berhasilnya tujuan.
-
Kelebihan dalam bidang rohaniah.
Artinya seorang
pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran budi, ketinggian
moral, dan kesederhanaan watak.
-
Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah.
Artinya dengan
kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan mampu memberikan contoh
semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang baik kepada orang-orang yang
dipimpin.
G.R. Terry menyebutkan
adanya 8 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu
memiliki:
1.
Kekuatan atau energy:
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan
rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi.
2.
Penguasaan emosional:
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan
tidak mudah marah dan putus asa.
3.
Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan:
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang
manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan
bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
4.
Motivasi dan dorongan pribadi
Pemimpin harus mampu menimbulkan semangat, gairah, dan
ketekunan dalam bekerja.
5.
Kecakapan berkomunikasi:
Pemimpin harus memiliki kemampuan menyampaikan ide,
pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan
mudah mengambil intisari pembicaraan.
6.
Kecakapan mengajar
pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan
memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan
gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
7.
Kecakapan bergaul:
dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui
pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan.
Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk
mencapai tujuan.
8.
Kemampuan teknis kepemimpinan:
mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan,
mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan
lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik
kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang
dipimpinnya.
Dalam amanatnya mengenai
masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah Panca Sila, Jenderal Soeharto
menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,
1.
Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran
beragama dan beriman teguh
2.
Hing ngarsa sung tulada, yaitu memberi
suri-tauladan yang baik di hadapan anak buah.
3.
Hing madya mangun karsa, yaitu bergiat dan
menggugah semangat di tengah-tengah masyarakat (anak buah).
4.
Tut Wuri handayani, yaitu memberi pengaruh baik
dan mendorong dari belakang kepada anak buah.
5.
Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani
mengoreksi anak buah.
6.
Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat
mana yang harus didahulukan.
7.
Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana
dan tidak berlebih-lebihan
8.
Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari
atasan terhadap bawahan, dari bawahan terhadap atasan dan juga ke samping.
9.
Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi
penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar
penting.
10.
Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan,
keikhlasan, dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.
11.
Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan
keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tugas dan tanggung jawab serta
kedudukan kepada generasi muda guna diteruskannya.
Dari dunia pewayangan
dan pustaka lama pun, seringkali dapat kita pelajari sifat-sifat yang wajib
dimiliki oleh seorang pemimpin. Misalnya seperti yang diajarkan oleh Resi
Abiyasa kepada ksatriya Arjuna dalam kisah-kisah Mahabarata: Heneng, Hening,
Heling, dan Hawas:
-
Heneng artinya tenang:
Seorang pemimpin harus memiliki sifat tenang dalam
menghadapi segala persoalan. Jika mudah gelisah maka anak buah pun akan menjadi
gelisah. Dengan ketenangan segala persoalan akan lebih mudah dihadapai.
-
Hening artinya cipta:
Seorang pemimpin harus memiliki ide, prakarsa, dan kreatif.
-
Heling artinya ingat atau sadar:
Seorang pemimpin harus selalu ingat kepada orang-orang yang
dipimpinnya atau kepada rakyat.
-
Hawas artinya waspada:
Seorang pemimpin harus selalu waspada terhadap segala
sesuatu yang mungkin terjadi.
Selanjutnya berikut ini
8 sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin sebagaimana diajarkan oleh
Sri Rama kepada Wibisana ketika hendak menjadi raja di Alengka menggantikan
Rahwana kakaknya. Dalam dunia pewayangan ke-8 sikap atau laku ini disebut
dengan ‘Hasta Brata’, meliputi :
-
Surya Brata:
Surya artinya matahari. Maksudnya seorang pemimpin harus
memiliki sifat seperti matahari yang dapat memberikan penerangan kepada dunia.
Pemimpin harus mampu memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan
organisasi. Cakap berkomunikasi dan mengajar bawahan untuk menjelaskan segala
yang belum dimengerti.
-
Bayu Brata:
Bayu artinya angin, yang memberikan kesejukan kepada
siapapun saat udara panas. Seorang pemimpin harus mengetahui dan memahami
perasaan dan kehendak serta pikiran anak buah, bersikap ramah tamah dan
memiliki budi yang tinggi, sehingga dapat memberikan kesejukan kepada segenap
bawahannya.
-
Indra Brata:
Indra artinya hujan, yang memberikan kesuburan. Maksudnya
seorang pemimpin harus dapat mengusahakan dan menjamin kesejahteraan lahir dan
batin orang-orang yang dipimpinnya.
-
Dhana Brata:
Dhana artinya harta atau kekayaan. Seorang pemimpin harus
dapat menggunakan harta kekayaan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama dan
bukan hanya untuk kepentingan sendiri. Sebaliknya pemimpin bahkan harus
memberikan contoh sikap hidup dan cara hidup yang sederhana.
-
Sasi Brata:
Sasi artinya bulan, yang dapat membuat senang siapa saja
yang menatapnya. Seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang membuat
dirinya disenangi oleh orang-orang yang dipimpinnya. Hal ini dapat diwujudkan
dengan cara pemimpin menyenangi dan menghargai bawahannya (anak buah)
-
Yama Brata:
Yama artinya jiwa. Pemimpin harus tegas dalam menegakan
keadilan seperti halnya Dewa Yama yang tanpa ragu-ragu dan tanpa pandang bulu
mencabut jiwa (jika perlu) mereka yang salah. Siapa yang salah wajib dikenai
hukuman yang setimpal dengan menegakan keadilan.
-
Pasa Brata:
Pasa adalah senjata dewa Baruna yang tak pernah meleset
mengenai sasarannya. Maksudnya dalam mengambil keputusan seorang pemimpin harus
berdasarkan pertimbangan dengan melihat fakta-fakta, bijaksana, sehingga tepat
mengenai sasarannya.
-
Agni Brata:
Agni artinya api, artinya seorang pemimpin harus memiliki
sifat seperti api yang memberikan kehangatan kepada anak buah, membangkitkan
semangat bekerja yang berapi-api.
BEKAL MINIMAL SEORANG PEMIMPIN
Menjadi seorang
pemimipin itu tidak mudah. Kalau untuk menjadi pemimpin yang asal-asalan memang
tidak dituntut syarat tertentu/minimal. Seorang pemimpin semestinya memiliki
bekal-bekal minimal sebagai berikut:
a.
Memiliki Kharisma
Menjadi pemimpin itu tidak mudah. Tidak semudah yang
dibayangkan orang. Ia harus siap secara intelektual dan moral. Karena ia akan
menjadi figur yang diharapkan banyak orang / bawahan. Perilakunya harus menjadi
teladan / patut diteladani. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
kemampuan diatas kemampuan rata-rata bawahannya. Singkatnya: seorang pemimipin
harus mempunyai karisma. Karakteristik pemimpin yang punya karisma adalah:
1.
Perilakunya terpuji
2.
Jujur dan dapat dipercaya
3.
Memegang komitmen
4.
Konsisten dengan ucapan
5.
Memiliki moral agama yang cukup.
b.
Memiliki Keberanian
Tidak lucu bila seorang pemimpin tidak memiliki keberanian.
Minimal keberanian berbicara, mengemukakan pendapat, beradu argumentasi dan
berani membela kebenaran. Secara lebih khusus keberanian itu ditunjukkan dalam
komitmen berani membela yang benar, memegang tegug pada pendirian yang benar,
tidak takut gagal, berani ambil resiko, dan berani bertanggungjawab.
c.
Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain
Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki jiwa kepemimpinan
adalah kemampuannya mempengaruhi seseorang untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Dengan kemampuannya berkomunikasi, ia dapat mempengaruhi orang lain.
Adapun cara-cara untuk mempengaruhi orang lain antara lain:
1.
Membuat orang lain merasa penting
2.
Membantu kesulitan orang lain
3.
Mengemukakan wawasan dengan cara pandang yang
positif
4.
Tidak merendahkan orang lain
5.
Memiliki kelebihan atau keahlian.
d.
Mampu Membuat Strategi
Seorang pemimpin semestinya identik dengan seorang ahli
strategi. Maju-mundurnya perusahaan, gagal-berhasilnya suatu organisasi, banyak
ditentukan oleh strategi yang dirancang oleh pimpinan perusahaan atau pimpinan
organisasi. Adapun kriteria seorang pemimpin yang mampu menyusun strategi:
1.
Menguasai medan
2.
Memiliki wawasan luas
3.
Berpikir cerdas
4.
Kreatif dan inovatif
5.
Mampu melihat masalah secara komprehensif
6.
Mampu menyusun skala prioritas
7.
Mampu memprediksi masa depan.
e.
Memiliki Moral yang Tinggi
Banyak orang berpendapat bahwa moralitas merupakan ukuran
berkualitas atau tidaknya hidup seseorang. Apalagi seorang pemimpin yang akan
menjadi panutan. Seorang pemimpin adalah seorang panutan yang secara moral
dapat dipertanggungjawabkan. Tanda-tanda seorang pemimpin yang bermoral tinggi:
1.
Tidak menyakiti orang lain
2.
Menghargai siapa saja
3.
Bersikap santun
4.
Tidak suka konflik
5.
Tidak gegabah
6.
Tidak mau memiliki yang bukan haknya
7.
Perkataannya terkendali dan penuh perhitungan
8.
Perilakunya mampu dijadikan contoh.
f.
Mampu menjadi Mediator
Seorang pemimpin yang bijak mampu bertindak adil dan
berpikir obyektif. Dua hal tersebut akan menunjang tugas pimpinan untuk menjadi
seorang mediator. Syarat seorang mediator meliputi beberapa kriteria:
1.
Berpikir positif
2.
Setiap ada masalah selalu berada di tengah
3.
Memiliki kemampuan melobi
4.
Mampu mendudukkan masalah secara proporsional
5.
Mampu membedakan kepentingan pribadi dan
kepentingan umum.
g.
Mampu menjadi Motivator
Hubungan seorang pemimpin dengan motivasi yaitu seorang
pemimpin adalah sekaligus seorang motivator. Demikianlah memang seharusnya.
Pimpinan adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai.
Motivasi akan lahir jika pimpinan menyadari fungsinya sebagai motivator.
Tanda-tanda seorang pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator:
1.
Memiliki kepedulian kepada orang lain
2.
Mampu menjadi pendengar yang baik
3.
Mengajak kepada kebaikan
4.
Mampu meyakinkan oranglain
5.
Berusaha mengerti keinginan orang lain.
h.
Memiliki Rasa Humor
Akan lebih mudah seorang pemimpin melaksanakan tugas
kepemimpinannya - jika didukang sifat humoris pimpinan - memiliki humor yang
tinggi. Kata orang humor lebih penting dari kenaikan gaji. Termasuk kategori
pemimpin yang memiliki rasa humor adalah sebagai berikut:
1.
Murah senyum
2.
Mampu memecahkan kebekuan suasana
3.
Mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan
4.
Kaya akan cerita dan kisah-kisah lucu
5.
Mampu menempatkan humor pada situasi yang tepat.
PENUTUP
Dari bandingan-bandingan
yang diberikan di atas, tampak betapa tinggi sifat-sifat atau syarat-syarat
yang dituntut bagi seorang pemimpin. Di dalam kenyataan memang tidak mudah bagi
seorang pemimpin untuk memenuhi sifat-sifat tersebut secara sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar