Operation
Research -Pendahuluan
OPERATION RESEARCH (OR)
Perkembangan Operation research
Digunakan tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen disuatu kota di Inggris
digunakan oleh pemimpin militer Inggris untuk mencari cara-cara yang efisien untuk menggunakan alat yang baru ditemukan untuk menghadapi serangan udara
Setelah perang, keberhasilan kelompok peneliti operasi-operasi dibidang militer menarik perhatian para industriawan yang mencari penyelesaian masalah-masalah yang rumit
Akhirnya, pada tahun lima puluhan, di Inggris dan di Amerika,tehinik-tehnik program linier dan dinamik ditemukan dan diperluas
Pada saat ini OR mulai mendapat pengakuan sebagai pelajaran yang bermanfaat di Perguruan Tinggi dan materi menjadi makin banyak dan penting bagi mahasiswa
Arti Operation Research
Adalah memutuskan secara ilmiah bagaimana merancang dan menjalankan sistem manusia-mesin dengan yang terbaik, yang biasanya membutuhkan alokasi sumber daya yang langka
Model dalam OR
Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realistis sistem yang komplek dimana hanya komponen-komponen yang relevan atau factor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisa diikutsertakan
Model dapat diklasifikasikan menurut jenisnya
Iconic Model
Analogue Model
Mathematical Model
Tahap-tahap Dalam OR
Merumuskan Masalah
Pertama kali suatu difinisi persoalan yang tepat harus dirumuskan. Dalam perumusan masalah ini ada tiga pertanyaan penting yang harus dijawab
Variabel Keputusan
Tujuan (objective)
Kendala (constraint)
2. Pembentukan model
sesuai dengan difinisi persoalan, pengambil keputusan menentukan model yang paling cocok untuk mewakili sistem, karena jika model yang dihasilkan cocok dengan salah satu model matematik yang biasa maka solusinya dengan mudah diperoleh
3. Mencari penyelesaian masalah
Pada tahap ini bermacam-macam tehnik dan metode solusi kuantitatif memasuki proses
4. Validasi Model
5. Penerapan hasil akhir
Ciri-ciri OR
1. OR merupakan pendekatan kelompok antar disiplin untuk mencari hasil yang optimum
2. OR menggunakan tehnik penelitian ilmiah untuk mendapatkan solusi optimum
3. OR hanya hanya memperbaiki kualitas solusi
Kelemahan OR
1. Perumusan masalah dalm suatu program OR adalah suatu tugas yang sulit
2. Jika organisasi mempunyai beberapa tujuan yang bertentangan maka organisasi tidak dapat mencapai yang terbaik secara serempak
3. Suatu hub yang non linier yang diubah menjadi linier dengan program linier dapat menggganggu solusi yang disaranka
LINIER PROGRAMMING
Linier Programming merupakan suatu model yang dipergunakan untuk pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal
LP mencakup perencanaan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu hasil yang optimal yaitu suatu hasil yang mencerminkan tercapainya sasaran tertentu paling baik diantara alaternatif-alternatif yang mungkin dengan mempergunakan funsi linier
Di dalam model LP dikenal 2 macam fungsi yaitu
1. Fungsi tujuan (objectiv function) adalah fungsi yang menggambarkan tujuan permasalahan LP yang terkait dengan pengaturan secara optimal sumber daya-sumberdaya, untuk memperoleh keuntungan mak atau biaya yang minimal dinyatakan dengan Z
2. Fungsi batasan (constraint function) merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang dialokasikan secara optimal keberbagai kegiatan
Asumsi LP
1. Proportionality : naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara proporsional
2. Additivity : nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi atau setiap kenaikkan nilai Z yang diakibatkan oleh kenaikkan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain
3. Divisibility : Output yang dihasilakn oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan
4. Deterministic : semua parameter yang ada pada model LP dapat diperkirakan dengan pasti.
Contoh soal 1
Perusahaan sepatu “Ideal” membuat dua macam sepatu. Macam pertama merek X1, dengan sol dari karet, dan macam kedua merek X2, dengan sol dari kulit. Untuk membuat sepatu-sepatu itu perusahaan memiliki 3 macam mesin. Mesin 1 khusus membuat sol dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembeling bagian atas dengan sol.
Setiap lusin sepatu merek X1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selam 6 jam.
Sedangkan untuk sepatu merek X2 tidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3 selam 5 jam
Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam, dan mesin 3 = 30 jam. Sumbagan terhadap laba untuk setiap lusin sepatu merek X1 = Rp. 30.000,00 sedangkan merek X2 = Rp. 50.000,00.
Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek X1 dan merek X2 dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
Langkah-Langkah metode Grafik
1. Menentukan fungsi tujuan dan memformulasikannya dalam bentuk matematis
2. Mendifinisikan batasan-batasan yang berlaku dan memformulasikannya dalam bentuk matematis
3. Menggambarkan masing-masing fungsi batasan dalam satu sistem salib sumbu
3. Mencari titik yang paling menguntungkan dihubungkan dengan fungsi tujuan
Perkembangan Operation research
Digunakan tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen disuatu kota di Inggris
digunakan oleh pemimpin militer Inggris untuk mencari cara-cara yang efisien untuk menggunakan alat yang baru ditemukan untuk menghadapi serangan udara
Setelah perang, keberhasilan kelompok peneliti operasi-operasi dibidang militer menarik perhatian para industriawan yang mencari penyelesaian masalah-masalah yang rumit
Akhirnya, pada tahun lima puluhan, di Inggris dan di Amerika,tehinik-tehnik program linier dan dinamik ditemukan dan diperluas
Pada saat ini OR mulai mendapat pengakuan sebagai pelajaran yang bermanfaat di Perguruan Tinggi dan materi menjadi makin banyak dan penting bagi mahasiswa
Arti Operation Research
Adalah memutuskan secara ilmiah bagaimana merancang dan menjalankan sistem manusia-mesin dengan yang terbaik, yang biasanya membutuhkan alokasi sumber daya yang langka
Model dalam OR
Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realistis sistem yang komplek dimana hanya komponen-komponen yang relevan atau factor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisa diikutsertakan
Model dapat diklasifikasikan menurut jenisnya
Iconic Model
Analogue Model
Mathematical Model
Tahap-tahap Dalam OR
Merumuskan Masalah
Pertama kali suatu difinisi persoalan yang tepat harus dirumuskan. Dalam perumusan masalah ini ada tiga pertanyaan penting yang harus dijawab
Variabel Keputusan
Tujuan (objective)
Kendala (constraint)
2. Pembentukan model
sesuai dengan difinisi persoalan, pengambil keputusan menentukan model yang paling cocok untuk mewakili sistem, karena jika model yang dihasilkan cocok dengan salah satu model matematik yang biasa maka solusinya dengan mudah diperoleh
3. Mencari penyelesaian masalah
Pada tahap ini bermacam-macam tehnik dan metode solusi kuantitatif memasuki proses
4. Validasi Model
5. Penerapan hasil akhir
Ciri-ciri OR
1. OR merupakan pendekatan kelompok antar disiplin untuk mencari hasil yang optimum
2. OR menggunakan tehnik penelitian ilmiah untuk mendapatkan solusi optimum
3. OR hanya hanya memperbaiki kualitas solusi
Kelemahan OR
1. Perumusan masalah dalm suatu program OR adalah suatu tugas yang sulit
2. Jika organisasi mempunyai beberapa tujuan yang bertentangan maka organisasi tidak dapat mencapai yang terbaik secara serempak
3. Suatu hub yang non linier yang diubah menjadi linier dengan program linier dapat menggganggu solusi yang disaranka
LINIER PROGRAMMING
Linier Programming merupakan suatu model yang dipergunakan untuk pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal
LP mencakup perencanaan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu hasil yang optimal yaitu suatu hasil yang mencerminkan tercapainya sasaran tertentu paling baik diantara alaternatif-alternatif yang mungkin dengan mempergunakan funsi linier
Di dalam model LP dikenal 2 macam fungsi yaitu
1. Fungsi tujuan (objectiv function) adalah fungsi yang menggambarkan tujuan permasalahan LP yang terkait dengan pengaturan secara optimal sumber daya-sumberdaya, untuk memperoleh keuntungan mak atau biaya yang minimal dinyatakan dengan Z
2. Fungsi batasan (constraint function) merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang dialokasikan secara optimal keberbagai kegiatan
Asumsi LP
1. Proportionality : naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara proporsional
2. Additivity : nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi atau setiap kenaikkan nilai Z yang diakibatkan oleh kenaikkan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain
3. Divisibility : Output yang dihasilakn oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan
4. Deterministic : semua parameter yang ada pada model LP dapat diperkirakan dengan pasti.
Contoh soal 1
Perusahaan sepatu “Ideal” membuat dua macam sepatu. Macam pertama merek X1, dengan sol dari karet, dan macam kedua merek X2, dengan sol dari kulit. Untuk membuat sepatu-sepatu itu perusahaan memiliki 3 macam mesin. Mesin 1 khusus membuat sol dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembeling bagian atas dengan sol.
Setiap lusin sepatu merek X1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selam 6 jam.
Sedangkan untuk sepatu merek X2 tidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3 selam 5 jam
Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam, dan mesin 3 = 30 jam. Sumbagan terhadap laba untuk setiap lusin sepatu merek X1 = Rp. 30.000,00 sedangkan merek X2 = Rp. 50.000,00.
Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek X1 dan merek X2 dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
Langkah-Langkah metode Grafik
1. Menentukan fungsi tujuan dan memformulasikannya dalam bentuk matematis
2. Mendifinisikan batasan-batasan yang berlaku dan memformulasikannya dalam bentuk matematis
3. Menggambarkan masing-masing fungsi batasan dalam satu sistem salib sumbu
3. Mencari titik yang paling menguntungkan dihubungkan dengan fungsi tujuan
Riset Operasi (RO) (Operations Research)
A. Definisi Riset Operasi.
Arti riset operasi (operations research) telah banyak didefinisikan oleh
beberapa ahli.
1
. Morse dan Kimball
Mendefinisikan
riset operasi sebagai metode ilmiah (scientific method) yang memungkinkan para
manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengan dasar
kuantitatif. Definisi ini kurang tegas karena tidak tercermin perbedaan antara
riset operasi dengan disiplin ilmu yang lain.
2. Churchman, Arkoff dan Arnoff
Pada
tahun 1950-an mengemukakan pengertian riset operasi sebagai aplikasi
metode-metode, teknik-teknik dan peralatan-peralatan ilmiah dalam menghadapi
masalah-masalah yang timbul di dalam operasi perusahaan dengan tujuan
ditemukannya pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut.
3. Miller dan M.K. Starr
Mengartikan
riset operasi sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan,
matematika, dan logika dalam kerangka pemecahan masalah-masalah yang dihadapi
sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan tersebut dapat dipecahkan secara
optimal.
4. Mc Closky dan Trefthen
Mengartikan
Riset Operasional sebagai suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan
dari studi operasi-operasi militer selama Perang Dunia II.
5. S.L Cook
Operations
research dijelaskan sebagai suatu metode, suatu pendekatan, seperangkat teknik,
sekelompok kegiatan, suatu kombinasi beberapa disiplin, suatu perluasan dari
disipilin-disiplin utama (matematika, teknik, ekonomi), suatu disiplinbaru,
suatu lapangan kerja, bahkan suatu agama.
B. Perkembangan Riset Operasi
Sejarah Riset Operasi berawal selama perang dunia ke II yang sangat efektif
sebagai metode penyelesaian masalah militer dengan mengoptimalkan kekuatan
militer dalam menggunakan peralatan perang secara efisien.
Setelah bidang militer yang sudah dinyatakan sukses, industri secara bertahap
mengaplikasi penggunaan riset operasi, pada tahun 1951 dunia industri dan
bisnis dalam riset operasinya memberikan dampak besar pada organisasi
manajemen.
Dan perkembangannya kini berada pada aspek pembagian kerja dan segmentasi
tanggungjawab manajemen dalam organisasi, yang bergantung pada perkembangan
teknologi, dan faktor lain seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan
sebagainya secara sistematis.
C. Dua faktor yang
berkontribusi dalam pengembangan RO :
a. Kemajuan
mendasar yang dibuat di awal dalam pengembangan teknik yang ada terhadap RO.
b. Perkembangan teknologi
komputer.
D. Tahapan Studi Riset
Operasi:
Berikut
ini adalah Tahapan utama dalam studi Riset Operasi adalah:
1.
Identifikasi permasalahan.
2.
Pembangunan/Penyusunan model.
3.
Penyelesaian/Analisa model.
4.
Validasi/Pengesahan model.
5.
Implementasi hasil akhir.
1. Identifikasi masalah
Identifikasi
masalah terdiri dari :
Penentuan
dan perumusan tujuan yang jelas dari persoalan dalam sistem model yang
dihadapi. Identifikasi perubah yang dipakai sebagai kriteria untuk pengambilan
keputusan yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
Kumpulkan data tentang kendala-kendala yang menjadi syarat ikatan terhadap
perubah-perubah dalam fungsi tujuan sistem model yang dipelajari.
2. Pembangunan/Penyusunan model.
Penyusunan
model terdiri dari :
Memilih
model yang cocok dan sesuai dengan permasalahannya. Merumuskan segala macam
faktor yang terkait di dalam model yang bersangkutan secara simbolik ke dalam
rumusan model matematika. Menentukan perubah-perubah beserta kaitan-kaitannya
satu sama lainnya. Tetapkan fungsi tujuan beserta kendala-kendalanya dengan
nilai-nilai dan perameter yang jelas.
3. Penyelesaian/Analisa model.
Analisa
model terdiri dari tiga hal penting, yaitu :
·
Melakukan anlisis terhadap model yang telah disusun dan dipilih.
· Memilih hasil-hasil analisis yang terbaik (optimal).
· Melakukan uji kepekaan dan anlisis postoptimal terhadap hasil-hasil terhadap analisis model.
· Memilih hasil-hasil analisis yang terbaik (optimal).
· Melakukan uji kepekaan dan anlisis postoptimal terhadap hasil-hasil terhadap analisis model.
4. Validasi/Pengesahan model.
Analisis
pengesahan model menyangkut penilaian terhadap model tersebut dengan cara
mencocokannya dengan keadaan dan data yang nyata, juga dalam rangka menguji dan
mengesahkan asumsi-asumsi yang membentuk model tersebut secara struktural
(yaitu perubahnya, hubungan-hubungan fungisionalnya, dan lain-lain).
5. Implementasi
hasil akhir
Hasil-hasil
yang diperoleh berupa nilai-nilai yang akan dipakai dalam kriteria pengambilan
keputusan merupakan hasil-hasil analisis yang kiranya dapat dipakai dalam
perumusan keputusan yang kiranya dapat dipakai dalam perumusan
strategi-strategi, target-target, langkah-langkah kebijakan guna disajikan
kepada pengambilan keputusan dalam bentuk alternatif-alternatif pilihan.
E. Model-Model Riset Operasi
Model riset operasi diklasifikasikan dalam banyak cara, misalnya menurut
jenisnya, dimensinya, fungsinya, tujuannya, subjeknya, dan lain sebagainya.
Berikut
ini adalah model dalam Jenis dasar, meliputi:
a. Iconic (Physical) Model
Iconic model adalah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari
suatu sistem nyata dengan skala yang berbeda. Contoh model ini adalah mainan anakanak,
potret, histogram, maket dan lain-lain.
b. Analogue Model
Model analogue lebih abstrak disbanding model iconic, karena tak kelihatan sama
antara model dengan sistem nyata.
Contoh
adalah peta dengan bermacam-macam warna merupakan model analog dimana perbedaan
warna menunjukan perbedaan cirri, misalnya biru menunjukan air, kuning
menunjukan pegunungan, hijau sebagai dataran rendah, dan lain-lain.
c. Mathematic (Symbolic)
Model
Model matematik sifatnya paling abstrak. Model ini menggunakan seperangkat
simbol matematik untuk menunjukan komponen-komponen (dan hubungan antar mereka)
dari sistem nyata. Namun, sistem nyata tidak selalu dapat diekspresikan dalam
rumusan matematik. Model ini dapat dibedakan menjadi deterministic dan
probabilistic. Model deterministic dibentuk dalam situasi kepastian(certainty).
Model
ini memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan dari realitas karena kepastian
jarang terjadi. Model probabilistic meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan
ketidakpastian (uncertainty).
F. Teknik-teknik pemecahan
masalah dalam riset operasi:
1. Linier Programing
Pengertian
Program Linier:
§ Secara Umum :
Linear
programming (program linier) merupakan salah satu teknik penyelesaian riset
operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi
(memaksimalkan atau meminimumkan) tetapi hanya terbatas pada masalah-masalah
yang dapat diubah menjadi fungsi linier. Demikian pula kendala-kendala yang ada
juga berbentuk linier.
§ Secara khusus;
Persoalan
program linier adalah suatu persoalan untuk menentukan besarnya masing-masing
nilai variable (variable pengambilan keputusan) sedemikian rupa sehingga
nilai funsi tujuan atau objektif (objective
function) yang linier menjadi optimum (maksimum atau minimum) dengan
memperhatikan pembatasan-pembatasan (kendala-kendala) yang ada yaitu pembatasan
ini harus dinyatakan dengan ketidaksamaan yang linier (linear
inequalities).
2. Metode Dualitas
Secara
sitematis, dualitas merupakan alat bantu masalah Linier Programing, yang secara
langsung didefinisikandari persoalan aslinya (LP Primal).
3. Metode Transportasi
Merupakan
metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk, ke tempat-tempat yang membutuhkan, secara optimal.
4. Teori Jaringan Kerja
(Network Planning)
Adalah
gabungan dari dua tekhnik analisi, yaitu Critical Path Method (CPM) dan Project
Evaluation and Review Technique (PERT) yang digunakan untuk perencanaan,
penjadwalan, pengawasan, dan pengambilan keputusan terhadap proyek yang sedang
berjalan.
5. Metode Simpleks
Metode
simpleks adalah suatu metode yg secara matematis dimulai dr suatu pemecahan
dasar yg feasibel (basic feasible solution) ke pemecahan dasar feasibel lainnya
dan dilakukan secara berulang-ulang (iteratif) sehingga akhirnya diperoleh
suatu pemecahan dasar yang optimum.
Metode
grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memilki variabel
keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya
digunakan Metode Simplex.
Beberapa
ketentuan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Nilai kanan (NK / RHS)
fungsi tujuan harus nol (0).
2. Nilai kanan (RHS) fungsi
kendala harus positif. Apabila negatif, nilai tersebut harus dikalikan –1.
3. Fungsi kendala dengan
tanda “_” harus diubah ke bentuk “=” dengan menambahkan variabel slack/surplus.
Variabel slack/surplus disebut juga variabel dasar.
4. Fungsi kendala dengan
tanda “_” diubah ke bentuk “_” dengan cara mengalikan dengan –1, lalu diubah ke
bentuk persamaan dengan ditambahkan variabel slack. Kemudian karena RHS-nya
negatif, dikalikan lagi dengan –1 dan ditambah artificial variabel (M).
5. Fungsi kendala dengan
tanda “=” harus ditambah artificial variabel (M).
G. Manfaat atau kegunaan
Riset Operasi :
1. Merupakan alat untuk
pengambilan keputusan dari berbagai sumber daya yang tersedia.
2. Riset oprasi berusaha menetapkan
arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan dibawah
pembatasan sumber daya terbatas.
3. Memberikan pengembangan
dari beberapa sektor, seperti teknik dan ilmu perhitungan, ilmu politik,
matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik
4. Memberikan kemudahan dalam
pengambilan keputusan kegiatan kerja dalam bidang industri, bisnis, dan
manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar